Blogger Widgets

Monday, April 28, 2025

Lain-lain

  • Autumn Deep Forest
  • By Aank Amar : Pantai Cilacap menyuguhkan berbagai keindahan Alam
  • By Aank Amar : Puncak Gunung Darajat yang mempesona akan pemandangannya. Berada di kota Garut, puncak darajat ini sering dikunjungi berbagai wisatawan lokal maupun domestik
  • By Aank Amar : Sunset di Pantai Garut Selatan

Rabu, 13 Februari 2013

Sedikit Harta Untuk Sang Fakir



Siang kemarin panas terik matahari membuat sekujur tubuh dilumuri oleh keringat. Tenggorokan kering, yang di inginkan hanyalah seteguk minuman dingin segar. Seorang fakir yang kedua kakinya tak utuh lagi duduk di persimpangan jalan Soekarno Hatta-Buah Batu, dengan menjulurkan tangan kepada para pengendara berharap akan ada yang mengasihinya.
Itulah fenomena yang saya lihat ketika melewati jalan tersebut. Terik panas matahari yang berada tepat dikepala tak membuatnya menyerah hanya untuk recehan uang demi mengisi perut kosongnyadan menyegarkan tenggorokan keringnya. Tak pelak perasaan iba datang menghampiri ketika melihat keadaan ia yang seperti itu. Tak lama pengendara lain yang sedang menunggu lampu lalu lintas memberikan selembar uang kertas. Dilihat dari raut muka pengemis tersebut, adanya secercah harapan untuk sekedar menyegarkan tenggorokannya.
Indonesia kaya akan sumber daya alam di berbagai pelosok, mulai dari sabang hingga merauke. Banyak kandungan alamnya yang bisa di manfaatkan dan di jadikan lembar rupiah. Di samping itu banyaknya sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan menjadikan manusia agar lebih cerdas dalam mengelola kekayaan alam Indonesia.
            Namun ironisnya di balik kekayaan alam yang melimpah itu, masih banyak penduduk yang tidak bisa ikut menikmati hasilnya. Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga memunculkan banyak masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Menurut Badan Pusat Statistika, penduduk indonesia mencapai 235.556.363 jiwa. Sensus yang dilakukan 2010 silam menyatakan masih banyak kemiskinan yang terjadi di Negara kita ini.
            Terbelakang akan pendidikan, minimnya aspek kesehatan, sempitnya lowongan pekerjaan dan banyak lagi masalah-masalah yang membuat kondisi penduduk Indonesia semakin terjepit dan terhimpit akan kemiskinan.
30.018.930 atau 12.49% dari penduduk Indonesia mengalami kemiskinan. Ironis sekali keadaan penduduk kita dibawah tekanan dan penderitaan atas kandungan mineral yang melimpah. Hanya untuk sesuap nasi pun mereka para wong cilik harus membanting tulang dan berburu uang agar tetap bisa menjalani kehidupan.
Para pengemis, kaum, miskin, fakir inilah yang menjadi tugas semua pihak tak hanya Negara untuk lebih membuka tangan agar orang-orang seperti mereka bisa terpelihara dan berkehidupan lebih layak.
Di lain tempat siang kemarin sekitar kawasan Manisi-Cibiru terlihat lagi sosok pengemis dengan raut muka yang memprihatinkan dan berbicara gagu, tebata-bata. Laki-laki paruh baya tersebut menghampiri para pengunjung yang sedang menikmati makanan di salah satu warung bakso di daerah tersebut.
Dengan bicara terbata-bata, pengemis tersebut memberikan simbol dengan mengulurkan tangannya dan memasukan tangan ke dalam mulut yang berarti ia meminta makan. Perasaan iba pun menghampiri pengunjung yang sedang menyantap hidangan bakso. Tak tahan melihat keadaan lelaki tersebut, salah satu pengunjung menghampirinya dan memberikan uang.
Banyaknya para peminta bukan menjadi faktor penghambat dalam kemajuan Negara kita ini, melainkan salah satu bentuk bagaimana kita bisa saling menghargai dan menolong kepada sesama.
Hal itu tercermin pada pembukaan undang-undang dasar (UUD) bahwa kaum miskin, yatim piatu dipelihara oleh negara. Akan tetapi tidak hanya Negara yang harus mengurusi hal seperti diatas. Melainkan kewajiban semua masyarakat Indonesia untuk lebih peduli kepada sesama terutama kepada kaum miskin.
Kepedulian antar sesama menjadi salah satu tolak ukur kemajuan dalam memberdayakan sumber manusia. Memberikan selembar uang atau recehan tidak akan membuat seseorang itu menjadi jatuh miskin. Maka dari itu apa salahnya mengamalkan sedikit harta kita untuk kaum miskin yang hanya mencari bagiannya dari harta orang lain.***







 

***Amarulloh Hadiyono / Jurnalistik A/IV

Related Post:



0 komentar:

Posting Komentar

Text Message

 

My Self. Copyright 2013. All Rights Reserved. Revolution Theme-Template. Modified by aankamar