Blogger Widgets

Lain-lain

  • Autumn Deep Forest
  • By Aank Amar : Pantai Cilacap menyuguhkan berbagai keindahan Alam
  • By Aank Amar : Puncak Gunung Darajat yang mempesona akan pemandangannya. Berada di kota Garut, puncak darajat ini sering dikunjungi berbagai wisatawan lokal maupun domestik
  • By Aank Amar : Sunset di Pantai Garut Selatan

Rabu, 13 Februari 2013

Is The Great Mom in The World



Hari yang bersejarah bagi setiap kaum muslim untuk melaksanakan rukun islam kelima, ibadah haji. Bulan haji pada tahun 2011 menjadi bulan yang bahagia bagi ibu dari Eva Fariha (19). Dimana pada tahun itu istri seorang pejabat Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah Bandung Barat yakni Hj. Siti Maryam terpanggil untuk melaksanakan rukun islam yang kelima.
Isak tangis terharu mengantarkan keberangkatan beliau ketanah suci dengan di temani suami tercinta. Selintas tak ada yang aneh atau pun janggal ketika akan berangkat ke Makkah Al Mukaromah. Namun di sisi lain, terlintas fikiran ibu dari Eva ini yakni ucapannya yang ingin bersemayam di tanah suci. Sontak terkejut semua penghuni rumah namun tak dihiraukannya.  Tetesan air mata bahagia bercucuran ketika Eva mengingat kedua orang tuanya yang hendak memenuhi panggilan Ilahi.
Berbagai perasaan hinggap dihatinya. Kadang kala merasa bahagia, sesaat merasa tenang, namun bercampur sedih karena ditinggal jauh, kadangkala merasa takut apabila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Mengingat ibunya adalah sosok pahlawan bagi hidup eva, dirasa rindu yang sangat besar karena ia adalah anak wanita satu-satunya. Maka dari itu kontak batin diantara eva dengan sang ibu sangatlah erat.
Mempermasalahkan apa yang sedang ia rasa tak akan membuat hatinya tenang. Ia coba hiraukan segala yang mengganggu fikirannya dari perasaan-perasaan tidak enak. Biarkan kedua orang tuanya khusyuk menjalankan ibadahnya di tanah suci. Sejenak eva pun merasa tenang dan kembali menjalani aktivitasnya sebagai mahasisiwa di salah satu Universitas Negeri yang berlabel islam di kota Bandung.
Aktivitas yang dijalani eva berjalan semestinya dan tanpa ada yang mengganjal di hatinya. Sampai beberapa waktu terdengar kabar dari Negeri Arab bahwa ibunda eva mengalami sakit karena kelelahan. Namun hal itu masih bisa di atasi oleh pihak medis di Arab sana. Was-was perasaan eva, kembali fikirannya dihantui dengan perasaan tak enak karena takut ibunya kenapa-kenapa. Tak pelah tiap kali menatap foto sang ibu, ia selalu merasakan kerinduan yang sangat besar kepadanya. Dibalik itu nasehat serta kata-kata sang ibu yang ia ingat selalu menenangkan hati dan fikirannya.

Kembali ia menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Ada beberapa hal yang membuat ikatan batin eva sangat dekat dengan ibunya. Sejak lahir, eva diasuh oleh neneknya dan membuat eva sangat jarang bertemu dengan ibunya. Setelah tamat sekolah dasar, eva langsung menimba ilmu ke pondok pesantren selama kurang lebih enam tahun ia di pesantren. Akan tetapi, justru dengan jarang bertemunya ia dengan sang ibu membuat hubungan batin mereka menjadi lebih kuat dan akrab. Fikirannya, ia memang jauh dengan ibu, akan tetapi dekat dihati.
Beberapa minggu pun berlalu. Suatu saat terdengar kembali kabar yang sangat mengejutkan dan membuat seluruh keluarga eva bersedih dari tanah suci kalau ibu eva sedang dirawat di rumah sakit sekitar daerah Madinah. Ibunda eva dirawat karena terlalu kelelahan hingga akhirnya kabar itu sangat membuat eva tak kuasa menahan air mata ketika ibunda eva dinyatakan meninggal dunia.
Seluruh keluarga dan eva khususnya tidak percaya kalau ibunya itu sudah tiada. Tetesan air mata tak bisa ditahan lagi. Isak tangis kesedihan mengantarkan sang ibu menemui ajalnya dan dengan keimanan serta ketaqwaannya sang ibu menghadap Ilahi selama-lamanya. Almarhumah Hj. Siti Maryam wafat di usia empat puluh enam tahun. Dan pada tanggal 29 November dimana Siti Maryam menghembuskan nafas terakhirnya. Ketika itu Siti Maryam hendak melaksanakan wukuf di Arafah. Karena wukufnya tidak ingin di badalkan (diwakilkan) maka ia bersitegang ingin melaksanakan wukuf dengan suaminya. Karena terlalu kelelahan dan di diagnosa kalau Siti mengidap penyakit maka ia dilarikan kerumah sakit dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Kesedihan belumlah sampai di situ. Mengingat peraturan di tanah suci apabila warga Negara Indonesia meninggal di tanah suci sewaktu melaksanakan ibadah haji maka mayatnya tidak bisa di bawa pulang. Air mata tak henti-hentinya menetes di pipi eva karena tak bisa mengantarkan jasad ibunya ke pengistirahatan terakhirnya. Pada saat berangkat ke Makkah-lah eva untuk terakhir kalinya menatap senyum ibunya. Siti Maryam di semayamkan di Jaranah Makkah. Tak sering eva mengunjungi makam ibunya karena letaknya yang sangat jauh dengan Indonesia.
Apa mau dikata, itu sudah menjadi ketentuan Sang Ilahi. Kalau pun itu yang terbaik untuk eva, maka ia merelakan ibu tercintanya memenuhi panggilan Tuhan. Ia teringat kata-kata sebelum Almarhumah ibunya handak berangkat ke tanah suci kalau Siti Maryam ingin sekali bersemayam di Arab sana. Mungkin itu menjadi salah satu pertanda dari Sang Maha Kuasa. Kerinduan tak akan pernah terbayar dengan apa pun ketika eva mengingat ibunya yang menjadi inspirator dan motivator bagi kehidupannya.
Disamping itu setiap kali eva rindu akan ibunya, sang bunda selalu datang dan menasehati lewat mimpi. Kata-kata terakhir yang dilontarkan eva yakni “mamahku is the great mom in the world and I proud to be her children”. Mamah ku “Hero for my life”.
Didunia ini banyak sekali yang bisa kita jadikan inspirasi dalam menjalani hidup, menjalani berbagai aktivitas. Dan didunia ini banyak sekali yang menjadi inspirator bahkan sekaligus menjadi motivator untuk kita jadikan acuan penyemangat. Bagi sebagian penduduk di dunia ini khususnya di Indonesia banyak yang menjadikan sosok ibu sebagai inspirator dan juga motivator bagi kehidupan kita.***Amarulloh Hadiyono / Jurnalistik A Semester IV***
            

Related Post:



0 komentar:

Posting Komentar

Text Message

 

My Self. Copyright 2013. All Rights Reserved. Revolution Theme-Template. Modified by aankamar