Kisah Cinta yang tak
dimengerti ditulis dalam sebuah naskah :
PERIODE PERTAMA
Dia
(Laki-laki) dan Pujaan Hatinya
‘Dia
yang tidak disebutkan namanya’, Mulai beranjak dewasa dengan umur yang cukup
untuk memasuki dunia pendidikan menengah atas (SMA) disalah satu SMA yang
berlabel Islam di Bandung. Pendidikan yang dia anggap penting, tumbuh
seiring dengan pubersitas dikalangan kaum remaja saat itu. Memulai sekolah
menengah atas, dia ditempatkan dengan beberapa siswa lainnya di kelas
10.2. Rasa senang ketika memiliki banyak teman baru menjadi awal interaksi dan
komunikasi. Dari perkenalan itulah timbul rasa saling menarik perhatian,
menarik mata hingga menarik hati. Ketika ada seseorang wanita satu kelas
dengannya yang elok parasnya, sederhana penampilannya menjadi penarik hati dia
hingga akhirnya gossip pun merambah di kelas tersebut. Wanita itu berinisial
(…) kelahiran Maret ’90. Malu-malu kucing, rasa gengsi yang tinggi hingga menjaga
image menjadi sikap mereka dalam pendekatan. Mempunyai perasaan satu sama lain
pun terjadi di antara mereka. Wanita tersebut kebetulan sedang tidak memiliki
pasangan (Jomblo). Dia sangat ingin mencoba menyatakan perasaannya
kepada wanita tersebut akan tetapi dia yang sudah memiliki kekasih tidak
bisa berbuat apa-apa. Dia berprinsip tidak mau menduakan kekasihnya saat
itu, hingga akhirnya memendam perasaan kepada wanita berkerudung tersebut.
Singkat cerita, hingga kenaikan kelas mereka pun belum ditakdirkan untuk
bersatu. Sampai saat beranjak naik kelas mereka pun pisah kelas. Dia yang
mengambil Jurusan IPS sedangkan si wanita mengambil Jurusan IPA. Sebelum
perpisahan kelas, wanita tersebut memberikan sebuah kenang-kenangan kepada dia
yang ditulisnya dalam sebuah surat …
Dearest
: ….
“…
Sebelumnya sorry banget kalo aq ga bisa kasih sesuatu yang special buat km. Ok
!
…., Moga” kamu bisa bisa ngehargain
hasil karya aq ini. Yah…walaupun ga seberapa ya. Yang penting kan maknanya N
tulus or ga ngasihnya iya toh he..he..he. Sorry klo misalkan
hasilnya…ehm…wajarlah aq kan bari belajar jahit.
Aq
pengen banget bisa sekelas lagi ma kamu. Yah…mudah”an qta bisa sekelas lagi
yah. ‘…, sebenernya aq … ehm… ga jadi denk, jangan dipikirin yah.
‘…,
maksih yah slama ini kamu dah mau jadi sobat aq, kamu dah mau perhatiin aq,
dengerin cerita aq, dll. Tapi… aq belum bisa bales semua itu. Thank’s ya buat
semuanya.
NB
:
Skali
lagi sorry klo bungkusnya kegedean N isinya jelek. Tapi aq bikin ini dengan
sepenuh hati (cieeh…). Jangan dibuang ya . Klo ga mau dipake disimpen aza key !
THANK’S A LOT
……..
Aq
Sungguh
pun hati dia senang ketika menerima kado tersebut, walau pun baru
belajar menjahit bagi dia itu adalah hadiah terindah. Mengapa demikian
?? Karena isi kado tersebut berwarna merah muda (PINK) dengan makna yang dalam,
kado tersebut berbentuk HATI (love).
Sampailah
naik tingkat ke kelas XI kisah meraka pun dilanjutkan dengan diawali
berpisahnya dia dengan kekasihnya. Wanita yang kelahiran Maret ’90 tersebut
pun mengetahui akan berpisahnya dia dengan pacarnya itu. Tak ada
ekspresi apa-apa di wajah sang wanita, hanya ada motivasi yang ia berikan
kepada dia. Motivasi yang sangat membangun memberi semangat kepada dia.
Selang beberapa bulan hubungan diantara mereka pun kian akrab kembali. Sayang
boleh dikata, ternyata ada orang lain yang telah menyatakan perasaannya kepada
sang wanita Maret ’90 itu. 25 Juli menjadi pertanda bahwa, dia tidak
boleh mencoba menyatakan perasaannya untuk yang k’2 kalinya, karena sang wanita
sudah resmi menjalin kasih dengan pria dengan nama ‘Syah’.
25
Juli menjadi awal dimana dia hanya sebagai salah satu pendengar setia
curhatan sang wanita. Banyak keluh kesah yang wanita Maret tersebut mencurahkan
isi hatinya kepada dia seputar
hubungannya dan berbagai pelajar yang membingungkan. Ditulisnya dalam sebuah
diary kecil…
25 Juli
diary♥♥♥
Pelajaran Qurdist bener2 ngantuk… banget. Si ibu-y ngomongnya ga
berhenti-berhenti eung ! duh … gimana donk panganing duduknya didepan meja
guru. Pokoknya hari ini ngantuk… banget coz kmaren tidurnya cuma 4 jam .
Adapun
catatannya dalam diary tersebut mencurahkan sedikit tentang dia …
25 Juli
Diary…seneng
dech dah bisa ketemu N ngobrol lagi ma …(Dia). Ry..ternyata ‘syah’ tuch lagi
cLbK geeto ma Mantan-y yang di SMP. Ehm … itu zuga seeh baru katanya. Faktanya
seeh ga tau ?
Nyebelin
banget kan !!!
Tak
banyak yang dia ketahui tentang perasaan sang wanita kepada dia.
Yang saat itu ada dibenak dia hanya “kebahagian wanita tersebut kebahagian
dia juga, rasa sakit wanita tersebut rasa sakit dia juga dan
kesedihan wanita tersebut menjadi kesedihan dia juga”. Hanya menjadi
pendengar setia saja yang bisa dia lakukan. Dia memendam
dalam-dalam perasaannya kepada wanita itu karena tak mau menambah beban sang
wanita, maka dari itu dia menjauhkan sikap egois. Barbagai perasaan dia
alami ketika membaca diary ini …
26 Juli
(dia)
sayang… maafin aq yach. Aq sebenarnya tau kok tentang perasaan kamu sama aQ, aq
juga sayang…banget ma kamu. Tapi knapa kamu ga pernah ngungkapin itu semua ?
Aq
ga bermaksud ngehianatin kamu, tapi gimana donk, aq juga ga tega klo terus
menerus nyakitin perasaannya syah. Mungkin emang bener aq ga sayang N suka ma
‘syah seperti sayang aq sama kamu. Klo disuruh milih aq pasti milih kamu.
Tapia
q ga bisa milih N aq juga ga bisa terus berharap ma kamu. Aq takut klo nantinya
aq nolak ‘syah lagi, aq takut suatu saat nanti bakal kealamin ma aq or adik”
aq.
(dia)
Sayang … Maafin aq yach. Mungkin sekarang aq ga bisa deket lagi ma kamu, coz
skarang aq dah jadian ma ‘syah. Aq zuga pasti bakalan ngerasa kehilangan
banget.
(dia)
Sayang…
Bingung,
sedih, kaget, senang dan banyak lagi bercampur aduk perasaan tersebut difikiran
dia, hingga akhirnya timbul berbagai pertanyaan. Mengapa tak aku
ungkapkan perasaan ini dari dulu ?? Ternyata wanita tersebut mengetahui kalo dia
pun menyayangi wanita Maret ’90 tersebut !! Mengapa aku begitu bodoh !!
Sekarang … dia hanya bisa menunggu pagi..
“ Aku sayang kamu sejak kamu disitu
sampai sekarang,, kamu tuh ga tau kaya apa aku sayang sama kamu”
(Kata yang terucap setelah dia membaca diary
26 Juli tersebut hingga akhirnya tertidur…)
26 Juli
“Ry
. Knapa yach setelah aq jadian ma ‘syah aq bukannya seneng. Aq malah sedih coz
aq harus ninggalin dia. Aq belum siap u/ jauh dari dia. Ry gimana
donk…?
Tapia
aq harus bisa, ini kan keputusan aq ambil dengan berbagai pertimbangan. Jadi aq
harus bisa nerima semua resiko yang bakalan terjadi.
(dia)…skarang
aq kangen sama kamu. (dia)…maafin aq yach.
Ry…
knapa seeh F slalu bilang ‘syah playboy ? ehm… apa bener klo dia tuch emang
playboy ? kenapa yach aq jadi ga percaya ma ‘syah. Ehm…klo misalkan berita ini
benar aq ga akan maafin ‘syah.
(dia)…
knapa yach setiap aq liat kamu perasaan aq sllu ngrasa bersalah ?
Perasaan
kehilang selalu menghantui ketika sang wanita dalam keadaan bersalah setiap
melihat dia. Sebenarnya sang wanita tak perlu merasa bersalah coz tak
ada yang salah dalam hal ini. Hanya saja untuk saat itu, dia belum
dipersilahkan untuk mengungkapkan perasaannya kepada sang wanita. Hanya waktu
yang bisa menjawabnya.
27 Juli
Ry… Kasian dech dia . Coz tadi kan waktu Qu
mau pulang, dia manggil” geeto dari kantin. Tapi sayang qu ga bisa ngapa’in coz
di belakang ku ada ‘syah.
Ehm…
salah ga ya qu … ? (dia) Sayang … maafin aku yach !!”
29 Juli
“Ry…
knapa seeh sikap ‘syah makin hari makin dingin aza ? apa dia dah ga sayang lagi
ma qu… “
31 Juli
“Ry…
BT dech pagi” see ‘syah dah SMS, Nyuruh sarapan pula lagi…”
Dari
beberapa catatan sang wanita itulah, kini dia memahami akan halusnya
perasaan wanita. Wanita bukanlah untuk disakiti melainkan untuk dimengerti.
Wanita bukanlah boneka yang dimainkan semaunya melainkan untuk dimiliki dan
dikasih sayangi selamanya. Diary sang wanita tersebut adalah curhatan
pribadinya yang kemudian diberikannya sebagian kepada dia, agar dia
mengetahui apa yang sedang dirasakan dan dialami oleh wanita Maret tersebut.
“Lama
sudah kau menemani langkah kaki disepanjang perjalanan hidup penuh cerita. Kau
adalah bagian hidupku dan aku pun menjadi bagian dalam hidup mu yang tak
terpisah. Bila nanti aku kehilangan mungkin itu hanya sesaat karena ku yakin
kita kan bertemu lagi.”
(Padi_Tempat
Terakhir)
Tak
terasa waktu berjalan begitu cepat,, dia tak begitu mengetahui
kelanjutan percintaan wanita maret dengan ‘syah tersebut. Dia hanya bisa
memandang dan mengamati wanita tersebut dari kejauhan dengan memendam perasaan
di dalam hatinya.
Hingga
akhirnya terdengar kabar burung kalau wanita tersebut dengan ‘syah sudah
berakhir kisah cintanya. Entah apa yang harus dia katakana, entah sikap
apa yang harus dia ambil ketika mendengar kabar tersebut. Yang ada di
fikirannya, apabila wanita itu merasa bahagia dengan ‘syah maka dia pun
merasa bahagia. Namun, apabila wanita itu merasa tersiksa/kurang nyaman dengan
‘syah maka dia tersenyum dengan melontarkan kata Alhamdulillah.
Kata
Alhamdulillah disana bukan bermakna senang/bahagia karena sang wanita telah
putus dengan ‘syah. Melainkan bermakna rasa syukur karena sang wanita telah
terbebas dari penekanan batin yang dirasakan ketika menjalin hubungan dengan
‘syah. Walau pun resa sedih menghinggapi wanita itu. Bukan berarti juga dia
bisa menjadi pengganti ‘syah didalam hati sang wanita. Karena yang ingin dia
lakukan saat itu hanya ingin menjadi penenang hati sang wanita agar sang wanita
bisa tersenyum dan ceria kembali.
Pendekatan
untuk yang ke sekian kalinya pun terjadi. Akan tetapi tetap saja dia
hanya bisa memendam rasa cintanya kepada sang wanita. Pernah terlintas di benak
dia “aku akan ungkapkan perasaan ku padanya” tetapi hal itu tak terjadi.
Entah mengapa…. Andaikan saat itu dia mengungkapkannya, mungkin saat ini
wanita tersebut masih menjadi milik dia. Amin
Perjalanan
terus berlanjut dan padam lagi pendekatan antara dia dengan sang wanita
Maret. Hingga tiba-tiba terdengar kabar burung lagi bahwasanya sang wanita
telah menjalin kisah asmara lagi dengan teman ibunya sang wanita Maret.
Berinisial
[A] … Sayup-sayup kisah cinta sang wanita dengan lelaki berinisial [A]
tersebut, dalam arti dia lupa-lupa ingat kisah kasih asmara sang wanita
dengan lelaki ini. Yang dia ingat hanya,, kalau kekasihnya itu adalah
teman ibunya. Dan sekali lagi, dia hanya bisa menjadi pendengar setia dikala
sang wanita sedang ingin mencurahkan isi hatinya dengan perasaan yang dia
pendam kala sang wanita bercerita. Menjadi pendengar setia curahan hati sang wanita,
bagi dia sudah menjadi kebahagiaan tesendiri. Karenanya dia masih
bisa menatap matanya, masih bisa dekat dengannya walau pun di dalam hatinya, dia
memendam perasaan yang begitu besar pada sang wanita Maret tersebut.
Tertulis
dalam secarik surat yang sang wanita berikan kepada dia. Surat itu
berisikan curahan hati sang wanita …
(dia)…sebelumnya
swry coz dah ganggu. Q pengen cerita nih…
Tau
ga pas kemaren [A] jemput q. Qta tuch ga langsung pulang. Qta keliling2 Cjr
dulu cari pempers tuk anaknya teteh. Eh… tau ga semua supermarket yang ada di
Cjr dah diubek, taunya ga hasil sama sekali. Dah mah motornya beberapa kali
mogok , dah mah [A’nya] gi puasa. Tau ga pas dirumah malah di cuekin ma mamah.
Kasian banget kan !!!
Q
sedih banget . akhirnya menjelang buka puasa dia milih tuk pulang . eh … pas
dia baru pulang turun hujan gede…banget.
Trus
ga lama temennya nelpon katanya [A] sakit gara2 kebulusan . katanya sih parah…
tapi pas ma q di SMS bilangnya mah ga pa2.
Berdosa
ga sih q . meskipun dia bilang ga pa2 . tapi q yakin dia kecewa banget . dah
mah jarang ketemu . eh…giliran bisa ketemu malah gini jadinya.
Q
masih ngrasa bersalah banget nih… gimana donk ???
thank’s…
Tidak
ada ekspresi dari dia ketika membaca surat tersebut. Yang dilakukannya
saat itu adalah mencoba mencari solusi dan memberikan beberapa saran serta
tanggapan dengan membalas surat tersebut. Sempat terlintas dibenaknya .. “kapan
ya aku di perhatiin dan di khawatirin seperti [A]”.
Lantas
diberikanlah surat balasan yang telah dia tulis pada sang Wanita Maret. Lagi-lagi
tak terasa waktu berjalan begitu cepat,, dia tak begitu mengetahui
kelanjutan percintaan wanita maret dengan [A]. Dia hanya bisa memandang
dan mengamati wanita tersebut dari kejauhan dengan memendam perasaan di dalam
hatinya dan hanya bisa mengamati dari kabar burung yang beredar seputar kisah
cinta wanita dengan [A].
Waktu
pun berlanjut hingga akhirnya dia pun menjalin hubungan dengan anak
salah satu guru di sekolah berlabel islam tersebut. Tak ada yang istimewa dari
hubungan dia dengan anak bahasa tersebut. Seperti halnya remaja-remaja
dikala itu, hubungan mereka lurus-lurus saja. Hingga akhirnya persiapan ujian
kenaikan yang menjadikan dia dengan anak bahasa tersebut berpisah. Dengan
alasan dari keduanya ingin serius dulu dalam kenaikan ini dan pula diantara
keduanya sudah tidak adanya kecocokan.
Perjalanan
cerita ini pun disibukan dengan Ujian Kenaikan. Tidak adanya hal yang berkaitan
dengan yang namanya CINTA dikala itu setau dia. Hingga ketika sekolah
tersebut menggelar Ujian kenaikan dan semua siswa pun dinyatakan naik kelas.
Dia
tetap
pada jurusannya yaitu IPS begitu pun sang wanita Maret masih tetap di IPA.
Kisah pun dimulai dari awal lagi (setahu dia). Dia kembali
teringat kepada sang wanita maret tersebut. “apa kabarnya dengan dia”, “dengan
siapa sekarang dia menjalin hubungan”, “apakan dia ingat aku seperti aku ingat
akan dia” ?? begitulah yang ada di fikiran dia dikala itu.
Memulainya
dengan rasa ingin menghubunginya dan menemuinya dikala itu. Entah apa yang
menghinggapi perasaan dia sehingga jantung pun terasa berdegup begitu
kencang. Adanya rasa gugup ketika ingin menemui wanita maret itu, adanya rasa
tak karuan dan bercampur aduk yang dia alami saat itu. Pada akhirnya semua
itu berjalan seperti biasanya, dia bisa bertatap mukanya kembali, melihat
matanya, melihat senyum yang terpancar dari wajah sang wanita Maret.
Menjadi
siswa tingkat paling atas (Kelas XII) berarti tingkat keseriusan dalam belajar
pun harus ditingkatkan juga. Meningkatkan keseriusan belajar akan menentukan
apa kita akan lulus di Sekolah Menengah Atas ini atau hanya akan sis-sia saja.
Menentukan pula akan masa depan kita. Pasalnya kita akan menghadapi ujian
paling berat yaitu UAN.
Kembali
teringat kepada sang wanita maret tersebut. “apa kabarnya dengan dia”, “dengan
siapa sekarang dia menjalin hubungan”, “apakan dia ingat aku seperti aku ingat
akan dia” ?? begitulah yang ada di fikiran dia dikala itu.
Memulainya
dengan rasa ingin menghubunginya dan menemuinya dikala itu. Entah apa yang
menghinggapi perasaan dia sehingga jantung pun terasa berdegup begitu
kencang. Adanya rasa gugup ketika ingin menemui wanita maret itu, adanya rasa
tak karuan dan bercampur aduk yang dia alami saat itu. Pada akhirnya
semua itu berjalan seperti biasanya, dia bisa bertatap mukanya kembali, melihat
matanya, melihat senyum yang terpancar dari wajah sang wanita Maret.
Dia
tak begitu memahami cerita selanjutnya akan kisah Sang Wanita Maret itu dan tak
terlalu memikirkan dengan siapa sekarang wanita maret itu menjalin kisan kasih
di sekolah berlabel islam itu. 1 yang ada di nalarnya yaitu sungguh sangat
senang masih bisa bertatap muka dengan Wanita 9 Maret tersebut.
Di
kelas XII ini dia ingin mencoba untuk mengutarakan perasaannya selama
ini kepada sang wanita maret. Berjalanlah dia menuju kelas dimana sang
wanita itu berada. D.I.E (Dua belas Ipa Empat), didepan kelas itulah dia
mencoba untuk mengutarakan perasaan yang sebenarnya yang selama ini dia
pendam. Ketika dia mengutarakannya, apa boleh dikata, sang wanita masih
trauma akan pengalaman kisah cintanya bersama beberapa mantan-mantannya. Yang
wanita ingini hanya ingin menenangkan hati dulu dan jawaban yang sangat bijak
tersebut dipahaminya oleh dia.
Itu
kali pertama dia mengutarakan perasaannya dan kali pertama juga dia
menerima penolakan secara halus sehingga tak ada perasaan sesal di dalam diri dia.
Dia memahami betul apa yang dirasakan sang wanita maret. Yang ada di nalarnya
hanyalah ingin membuat sang wanita bahagia walau pun itu tanpa dirinya (dia).
Beberapa
bulan setelah dia mengutarakan perasaannya akhirnya dia memendam
dalam-dalam perasaanya kepada sang wanita. “Ya sudah lah mungkin belum saatnya,
atau mungkin belum jodohnya”. Tanpa berfikir panjang dia pun menjalani
kehidupan sebagai mana siswa lainnya. Tanpa ada perasaan sesal atau kecewa dia
pun hanya bisa mengagumi sang wanita dan memperhatikannya dari jarak jauh.
Semester
1 di tingkat kelas XII pun berakhir. Beberapa bulan kemudian (yang dia
tahu) ada beberapa hal yang mengejutkan ternyata sang wanita maret sedang
menjalin kisah asmara dengan seorang pria berinisial [D.R]. Yang juga [D.R] ini
adalah teman sekelas dia ketika duduk dikelas 10.2. Sontak perasaan
kaget pun menghinggapi dia. Dan dia pun hanya tersenyum mendengar
kabar itu. “Loh ko bisa yah… hehehe”. (Bisa laa , yang namanya jodoh datang
dari mana saja).
Hanya
perasaan kaget yang ada dinalarnya, dia pun masih seperti yang dulu
hanya melihat sang wanita dengan kekasih barunya itu dari kejauhan. Ada
berbagai fikiran yang ada di otaknya seperti lucunya, kaget, masih belum
percaya juga ada. Tetapi tak dia fikirkan lebih dalam. Tetap pada
prinsipnya, apabila sang wanita merasa bahagia dan nyaman, kebahagiaan itu juga
akan dirasakan oleh dia. Mendoakan agar sang wanita tetap diberi
kebahagiaan dan keceriaan oleh Sang Pencipta sehingga tak ada lagi air mata
yang jatuh dipipinya.
Dia
pun menjalani kehidupan normal sebagai mana mestinya, sang wanita menjalani
kehidupannya begitu pun dia. Dia tak begitu mengetahui kelanjutan
kisah sang wanita bersama pria [D.R] itu karena sang wanita saat itu belum
ingin menceritakannya. Akan tetapi terdengar beberapa kabar kalau sang wanita
merasa batiniahnya tak begitu menyenangkan akan hubungannya dengan [D.R]
tersebut. Pasalnya, dari kabar burung yang beredar sang wanita selalu di
pojokan, selalu dibuat hatinya tersiksa, selalu dibuatnya menangis.
Dia
pun bertanya-tanya dalam benaknya, “ada apa ini sebenarnya ??”, “mengapa
seorang [D.R] yang kelihatannya begitu menyayangi, begitu ramah ternyata
kenyataannya seperti ini !!”. Dia pun mencari tahu keberbagai sumber,
salah satunya adalah sahabat sang wanita maret Ike panggilannya. Ternyata
setalah mengetahui cerita yang sebenarnya dari sahabat sang wanita itu ternyata
sungguh pun dia merasa sedih dan tak tahu harus bagaimana dalam
menanggapi masalah ini. Dia ingin sekali membantu mencari solusi akan
tetapi dia takut kalau disebut ikut mencampuri hubungan orang lain.
“Maafkan saya apabila saya belum bisa menempatkan
diri saya ditengah-tengah kebimbangan mu akan hubungan mu dengannya”
Tak
percaya apa yang selama ini dilakukan [D.R] kepada sang wanita, sehingga sang
wanita batinnya merasa disakiti. Raga sang wanita memang terlihat tegar,
tersenyum akan tetapi dia sangat memahami apa yang sebenarnya dialami
oleg pujaan hatinya itu. Hingga akhirnya dia hanya bisa membantunya dari
kejauhan mungkin melalui beberapa sahabat sang wanita maret.
Tak
lama kemudian sang wanita barulah mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi
di antara hubungannya dengan [D.R]. Keluh kesah ia ceritakan, dengan hati yang
sakit ia curahkan perasaanya, hingga mengingatnya pun mungkin sangat sakit. Hal
seperti itu sering terjadi, yang dia tahu dari berbagai sumber, [D.R]
mungkin hanya mencari simpatik Ibunda sang wanita saja tanpa memikirkan
bagaimana perasaannya. Mungkin [D.R] hanya ingin mendapatkan perhatian dari
Ibunda sang wanita tanpa memperhatikan bagaimana perasaannya sang wanita.
Dilihat
dari sisi lain, [D.R] mungkin berhasil mendapatkan simpatik dari Ibunda sang
wanita, tetapi ia belum tentu mendapatkan rasa simpatik dari sang wanita.
Mungkin [D.R] berhasil mendapatkan dukungan dari Ibunda sang wanita, akan
tetapi belum tentulah [D.R] mendapat dukungan dari keluarga sang wanita yang
lainnya dan belum tentu juga mendapat dukungan dari sahabat-sahabat sang
wanita. Mungkin juga [D.R] berhasil dikagumi oleh Ibunda sang wanita, akan tetapi
[D.R] belum tentulah di kagumi oleh kekasihnya sendiri (Sang Wanita).
Dan
akhirnya pandangan dia terhadap [D.R] pun berkurang bahkan menjadi
Ilfeel serta tak percaya akan sikap-sikapnya itu kepada sang wanita. [D.R] (dalam
pandangan saya) belum memahami akan halusnya perasaan wanita. Wanita
bukanlah untuk disakiti melainkan untuk dimengerti. Wanita bukanlah boneka yang
dimainkan semaunya melainkan untuk dimiliki dan dikasih sayangi selamanya.
Kurang
lebih 1 tahun mereka menjalin hubungan, kisah pahit-manis pun telah mereka
rasakan. Dan dia ada kalanya merasa bersalah karena ketika sang wanita
merasa gundah gulana, dia sering tak ada untuk sekedar menemaninya. Dan
ada kalanya merasa khawatir akan keadaan sang wanita maret tersebut.
UAN
pun sudah didepan mata. Dia, sang wanita maret, [D.R] dan siswa lainnya
pun memfokuskan diri untuk menghadapi Ujian Akhir tersebut. Di dalam benak dia,
menyingkirkan sejenak dulu yang berhubungan dengan CINTA. Ketika UAN sudah
dimulai, sontak keadaan sekolah pun menjadi tegang. Banyak yang berfikir
“apakah aku bisa atau tidak ya??”, “apakah aku lulus atau tidak ya??”. Doa dan
ikhtiar pun tak lupa dilakukan oleh semua siswa demi kelancaran dalam UAN dan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Beberapa
hari UAN pun selesai dan semau siswa diistirahatkan kurang lebih 1 bulan
sembari mengunggu hasil sekolah kita selama 3 tahun yang dituntukan dalam hasil
UAN. Kala itu para siswa pun bisa sedikit agak lega.
To
be continued ……